sejarah manusia ini bermula dengan kegagalan manusia menghayati sastra jendra, maka sejarah ini harus berakhir dengan kerelaan manusia untuk menerima anugerah sastra jendra.

kau dan dewi shinta hanyalah lambang, kakakku. sedangkan kenyataan yang sebenarnya adalah kehidupan ini sendiri.

kehidupan setiap makhluk yang gagal menghayati sastra jendra, tapi sekaligus juga kehidupan yang tetap terbuka untuk diresapi anugerah sastra jendra.

(ABMA, 258)